Puisi guru menulis adalah kesan saya tentang sebuah komunitas Guru Keren Doyan Nulis Banjarnegara. Sebuah wadah bagi para guru yang ingin belajar menulis, baik puisi, cerpen, maupun artikel. Ada juga program guru Go Blog. Sebuah kelas yang mempelajari cara ngeblog untuk menampung tulisan sekaligus mendatangkan cuan.
Guru menulis di GKDN Banjarnegara bukan wadah belajar asal bikin buku. Mentor mendampingi dari awal hingga akhir. Memberikan ilmu yang dapat dijadikan bekal bagi guru untuk mengenal bagaimana menulis dengan berbagai genre. Ilmu itu bisa dikembangkan sendiri atau diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas menjadi nomor satu tidak asal kuantitas.
Pentingnya Guru Menulis
Mengapa guru harus menulis? Menulis itu menuangkan ide, gagasan, segala pemikiran kita dalam bentuk tulisan. Tujuannya apa? Menulis itu membebaskan angan-angan. Menulis memberi ruang bagi pikiran untuk mengorganisasikan rencana-rencana. Menulis adalah bahan mengajar. Masih banyak lagi keuntungan lainnya.
baca juga : manfaat menulis
Banyak yang mengatakan menulis itu sulit. Ya, sulit bagi penonton. Siapapun yang mau belajar, tentu bisa. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan:
- Memperbanyak bacaan untuk belajar mengorganisasi kata-kata, belajar cara membuat kalimat yang baik dan enak dibaca, serta memperbanyak kosa kata;
- Menuliskan pengalaman mengajar, pengalaman sehari-hari, perasaan, atau apapun yang tengah dipikirkan. Tulis saja tanpa dipikir njlimet;
- Baca ulang tulisan lalu edit
- Tak perlu banyak. Lebih baik perlahan, sedikit demi sedikit namun konsisten. Lama-lama juga akan menjadi bukit
- Akan lebih menyenangkan jika ada mentor yang akan mendampingi kita, mereview tulisan secara profesional.
- Tentu memberikan semangat lebih jika kita tergabung dalam komunitas para penulis. Saling dukung saling usung;
- Bersabar, telaten, dan sungguh-sungguh. Di mana ada kemauan di sana ada jalan.
Puisi Guru Menulis
Pengalaman belajar di sini saya tuangkan ke dalam puisi berikut.
Guru Menulis
Yayuk Widaningsih
Pada mulanya, kita hanya
Huruf-huruf sepi tanpa sapa
Diguratkan garis-garis takdir
Kalimat-kalimat indah terukir
Ruang temu, detak yang berdesir
Yang terserak jadi Satu
Suaramu meletup
Ingatanku gagal redup
Kenapa tak dibikin merdu?
Semaikan hati yang rindu
Maka bersama, kita datang
Obrolan lalu lalang
Satu dua perhelatan
Menguji tiap ucapan
Kuat, hanya jika kita abadikan
Sejarah kita torehkan
Masing-masing kisah dalam tulisan
Seluas cinta juga lenting suluhan
Semangat diluapkan,
Ini nafas kita, Kawan
Dari huruf-huruf tunggal
Kenang akan tinggal
Guru-guru menulis
Mengayun langkah dinamis
Sebuah makna kita rintis
Penutup
Banyak manfaat yang kita dapatkan dari menulis. Tulis apapun, maka sejarah akan kita toreh. Menurut Pramoedya Ananta Toer, menulis membuat kita abadi. Nggak pengen sejarah hidup kita terbaca anak cucu? Yuk, menulis!
Comment